Sabtu, 12 Oktober 2013

PERILAKU INDIVIDU

 Variabel karakteristik individu yang perlu dipahami
Tiap individu memiliki perbedaan dalam merespon terhadap sesuatu maupun prilaku. Maka setiap peimpin organisasi  penting sekali memahami karakteristik individu yang menjadi anggota organisasinya sehingga dapat dengan lebih mudah memprediksi prilaku mereka.
 Berbagai variabel karakteristik yang perlu dipahami antara lain karakteristik biografi/cirri-ciri biologis, kemampuan, kepribadian, pembelajaran/belajar, persepsi, sikap, kepuasan kerja dan stress.

2.      Karakteristik biografi/ciri-ciri biologis
1)      Umur
Umur mempunyai hubungan positif dengan tingkat keluar masuknya pegawai, produktivitas dan kepuasan kerja.
2)      Jenis kelamin
Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam produktivitas. Biasanya wanita memiliki tingkat kemangkiran lebih tinggi dari pria.
3)      Status perkawinan
Hasil riset menunjukan bahwa pegawai berkeluarga absennya lebih rendah dan juga mengalami pergantian yang rendah serta cenderung lebih puas daripada yang belum berkeluarga.
4)      Jumlah tanggungan
Jumlah anak yang dimiliki oleh perkerja berhubungan erat dengan tingkat absensi dan kepuasan kerja.


5)      Masa kerja
Ada korelasi positif antara senioritas dengan produktifitas kerja dan kepuasan kerja. Sementara senioritas memiliki korelasi negative dengan tingkat kemangkiran dak korelasi pegawai.

3.      Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kapasitas yang dimiliki oleh seorang individuuntuk mengerjakan berbagai tugas suatu pekerjaan (Robbins, 2001). Ada dua jenis kemampuan yaitu:
1)      Kemampuan intelektual yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan atau menjalankan kegiatan mental. Robbins (2001) mencatat 7 dimensi yang memebentuk kemampuan intelektual yaitu:
a.       Kecerdasan numeric
b.      Pemahaman verbal
c.       Kecepatan perceptual
d.      Penalaran induktif
e.       Visualisasi ruangan
f.       Ingatan

2)      Kemampuan fisik yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut daya stamina, kecekatan dan keterampilan.
Kemampuan intelektual berperan besar dalam pekerjaan yang rumit, sedangkan kemampian fisik hanya menguras kapabilitas fisik.

4.      Kepribadian (traits)
Kepribadian adalah keseluruhan cara bagaimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan dilihatkan seseorang (Umar Nimran, 1999).faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang oleh Robbins dikatakan ada 3 yaitu:
1)      Keturunan. Bahwa kepribadian seseorang dibentuk karena factor orang tua.
2)      Lingkungan. Kepribadian seseorang banyak disumbang oleh lingkungannya seperti: budaya, norma keluarga, teman dan kelompok sosial lainnya.
3)      Factor yang lainnya adalah situasi.
Ciri-ciri kepribadian yang popular oleh Umar Nimran (1999) disebutkan antara lain: agresif, pemalu, pasrah, malas, setia, ambisus, setia, jujur.
Factor-faktor situasional yang mempengaruhi prilaku individu menurut Edward G. Samson dalam Jalaludin, 1985 merangkum factor situasioanl tersebut sebagai berikut:
a.       Aspek objektif dari lingkunang
·         Factor ekologis
·         Factor desain dan arsitektural
·         Factor temporal
·         Analisis suasana perilaku
·         Factor teknologis
·         Factor sosial ( struktur organisasi, sistem peranan, struktur kelompok, karakteristik populasi)
b.      Lingkungan psikososial seperti di persepsi kita
·         Iklim organisasi dan kelompok
·         Ethos dan iklim institusional dan kultiral
c.       Stimulus yang mendorong dan memperteguh prilaku
·         Orang lain
·         Situasi pendorong prilaku

 Lima besar dimensi kepribadian menurut Kreitner dan Kinicki (2003) yang berkorelasi positif dengan prestasi kerja pegawai yaitu:
a.       Wawasan ekstra
b.      Ramah
c.       Teliti
d.      Stabilitas
e.       Keterbukaan pada pengalaman
Atribut kepribadian yang mempengaruhi perilaku keorganisasian oleh Robbins (2001) adalah berikut:
1)      Sumber kendali, terdiri dari internal, eksternal dan machiavellianisme (fragmatis)
2)      Penghargaan diri
3)      Pemantauan diri
4)      Pengambilan resiko
5)      Tipe kepribadian
Sedangkan Holland dalam Haryono (2001) memformulasikan tipe-tipe kepribadian sebagai berikut:
1)      Tipe realistic
2)      Tipe investigative
3)      Tipe artistic
4)      Tipe sosial
5)      Tipe enterprising
6)      Tipe convensional

5.      Pembelajaran/belajar
Pembelajaran/belajar dalam perspektif prilaku keorganisasian adalah proses perubahan yang relative konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena pengalaman atau pelatihan (robbins, 2001). Ada 3 teori yang disampaikan robbins untuk menjelaskan bagaimana orang mendapatkan pola-pola prilaku yaitu sebagai berikut.

1)      Pengondisian Klasik
Pengondisian dimana respon seseorang terhadap stimulus tak selalu menghasilkan sutau tanggapan tertentu.
2)      Pengkondisian Operan
Bahwa prilaku adalah fungsi dari akibat itu sendri. Orang belajar berprilaku dalam rangka mendapat sesuatu yang diinginkan / menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
3)      Teori Pembelajaran Sosial
Orang dapat belajar langsung dari observasi atau pengamatan da pengalaman langsung.
4 proses untuk menentukan pengaruh suatu model pada seorang individu menurut Robbins (2001) yaitu:
a.       Proses perhatian
b.      Proses penahanan/ingatan
c.       Proses reproduksi motor
d.      Proses penguatan

6.      Persepsi
1)      Pengertian persepsi
Persepsi adalah proses member perhatian, menyeleksi, mengorganisasikan kemudianmenstabilkan stimulasi lingkungan (indriyo Gitosudarmo, 1997).
Sedangkan menurut Kreitner dan Kinicki (2003) persepsi adalah proses interpretasi seseorang terhadap lingkungannya. Kedua pakar ini lebih tertarik menyeebut persepsi itu sebagai persepsi sosial karena fokus utama perilaku organisasi adalah manusia. Persepsi terdiri dari 4 tahap proses informasi yang disebut “proses informasi sosial”,terdiri dari:
Tahap 1: perhatian pemahaman yang selektif
Tahap 2: pengkodean dan penyederhanakan
Tahap 3: penyimpanan informasi dan pengingatan
Tahap 4: mencari kembali ingatan dan member penilaian/keputusan
Menurut Nirman (1999) persepsi penting dalam membahas perilaku individu ataupun kelompaok karena perilaku manusia sering kali dituntun persepsinya terhadap suatu realita, bukan realitas sendiri. Persepsi orang berbeda satu sama lain terhadap objek yang sama.
Menurut Deddy Mulyana (2000) persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung resiko. Prinsip dari persepsi sosial adalah:
a.       Persepsi berdasarkan pengalaman
b.      Persepsi bersifat selektif
c.       Persepsi bersifat dugaan
d.      Persepsi bersifat kontekstual

2)      Factor yang mempengaruhi persepsi
a.       Pemberi kesan/pelaku persepsi
Persepsi seseorang akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik dan pengalaman pribadinya.
b.      Sasaran/target/objek
Ciri-ciri pada sasaran atau objek yang diamati dapat mempengaruhi persepsi.
c.       Situasi
unsur lingkungan turut menentukan proses persepsi.

3)      Kesalahan persepsi
a.       Berstereotipe (styreotyping)
b.      Proyeksi
c.       Effek hallo
d.      Kesalahan atribusi
e.       Prasangka
f.       Gegar budaya

7.      Sikap
1)      Pengertian
Sikap adalah pernyataan evaluative baik yang menguntungkan atau tidak tentang objek, orang atau peristiwa (Robbins, 2001). dalam organisasi sikap menjadi penting karena dapat mempengaruhi perilaku kerja. Umar Nimran (1999) beralasan bahwa perspektif individu sikap dapat menjadi dasar bagi interaksi seseorang dengan orang lain dan dunia di sekelilingnya.
Dari berbagai definisi sikap dapat disimpulakan beberapa hal yaitu;
a.       Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah prilaku tapi kecenderungan untuk berprilaku.
b.      Sikap mempunyai daya dorong dan motivasi
c.       Sikap relative lebih menetap
d.      Sikap mengadung aspek evaluative
e.       Sikap timbul dari pengalaman

2)      Sumber sikap
Sumber sikap ada 3 yaitu:
a.       Orang Tua
b.      Guru
c.       Anggota kelompok rekan sekerja
3)      Tipe sikap
Dari hasil riset perilaku keorganisasian disebutkan ada tiga tipikal sikap, yaitu:
a.       Kepuasan kerja
b.      Keterlibatan kerja
c.       Komitment pada organisasi

8.      Kepuasan kerja
1)      Pengertian
Menurut Porter (1961) kepuasan kerja adalah selisih dari sesuatu yang seharusnya ada dengan sesuatu yang sesungguhnya ada (factual). Semakin kecil selisih kondisi yang seharusnya ada dengan kondisi yang sesungguhnya ada (factual) seseorang cenderung merasa lebuh puas.
2)      Factor yang mempengaruhi kepuasan kerja (menurut Gilmer)
a.       Keamanan
b.      Kesempatan untuk maju
c.       Perusahaan dan manajeman
d.      Upah/gaji
e.       Aspek intrinsic dari pekerjaan
f.       Supervise
g.      Aspek sosial dari pekerjaan
h.      Komunikasi
i.        Kondisi kerja
j.        Benefit

3)      Efek kepuasan kerja pada kinerja karyawan
Kepuasan kerja yang tinggi sangat mempengaruhi kondisi kerja dan memberikan keuntungan nyata tidak hanya bagi pekerja tetapi juga pada manajemen dan kpentingan organisasi.
4)      Cara karyawan mengungkapkan ketidak puasannya
a.       Berhenti bekerja
b.      Aktif memberikan saran dan solusi
c.       Kesetiaan (pasif sambil menunggu membaiknya kondisi)
d.      Pengabaian (membiarkan kondisi memburuk dan lalai dalam bekerja)


9.      Stess
1)      Pengertian
Stress adalah pemahaman yang bersifat internal yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat lingkungan eksternal, organisasi, dan organisasi lain. (Szilagyi dalam Indriyo G, 1997).

2)      Mengapa stress perlu dipahami
a.       Setiap orang tidak pernah steril dari stress.
b.      Setiap orang memerlukan energy lebih banyak untuk menggapai sukses demi sukses.
c.       Stress berhubugan erat dengan produktivitas.
d.      Setiap individu pasti berinteraksi dengan indivisdu lain maupun lingkungan.
e.       Stress tidak jarang menimbulkan berbagai penyakit.

3)      Sumber stress
a.       Factor-faktor yang melekat pada pekerjaan.
b.      Peranan dalam organisasi.
c.       Hubungan-hubungan dengan organisasi
d.      Perkembangan karier
e.       Struktur dan iklim organisasi
f.       Hubungan organisasi dengan pihak luar
g.      Factor dari individu yang bersangkutan
h.      Kepemimpinan

4)      Dampak stress
Factor fisik:
a.       Meningkatnya tekanan darah
b.      Meningkatnya koresterol
c.       Penyakit jantung koroner
Factor organisasi:
a.       Ketidak puasan kerja
b.      Murung
c.       Rendahnya kepercayaan
d.      Mudah marah
Factor organisasi
a.       Ketidakhadiran
b.      Keterlambatan
c.       Presprestasi kerja menurun
d.      Kecelakaan kerja meningkat
e.       Sabotase

5)      Cara mengatasi stress
Secara individu:
a.       Meningkatkan keimanan
b.      Meditasi
c.       Olahraga
d.      Relaksasi
e.       Minta dukungan sosial dari teman dan keluarga
f.       Menghilangkan rutinitas
Secara organisasi
a.       Perbaikan iklim organisasi
b.      Perbaikan lingkunag fisik
c.       Menyediakan sarana olahraga
d.      Analisis dan kesejelasan tugas
e.       Mengubah struktur dan proses organisasi
f.       Meningkatkan partisipasi seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan
g.      Restrukturisasi tugas
h.      Menerapkan manajemen berdasarkan sasaran

10.   Implikasi manajerial
Perbedaan perilaku individu setiap anggota organisasi adalah factor penting yang ikut menentukan respon mereka terhadap segala hal sehingga perilaku individu sangat perlu dipahami. Keseluruhan variabel yang ada akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengelola segala potensi yang dimiliki oleh para anggota organisasi.
Kegagalan seorang pemimpin dalam memahami perilaku individu anggotanya akan sangat mempengaruhi kinerjanya sebagai pimpinan.

SUMBER REFERENSI
1.      Komang Ardana, Niwayan Mujianti, Anak Agung Ayu Sriathi. Perilaku Keorganisasian. Edisi 2.  Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
·         Bab II - Perilaku Individu dalam Organisasi
2.       Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi – Suatu Pengantar. Bandung:PT. Remaja Rosdakaraya, 2000.
·         Bab V - Persepsi:Inti komunikasi
3.      Jalaludin Rachmat. Psikologi Komunikasi. Bandung:PT. Remaja Rosdakaraya, 1985.
·         Bab II - Karekteristik Manusia Komunikan
·         Bab III - Sistem Komunikasi Intapersonal

1 komentar:

  1. Blackjack in Las Vegas | DrmCDC
    Las 천안 출장마사지 Vegas 김천 출장안마 Blackjack is played in 전라북도 출장안마 a 김제 출장샵 large at the casino's blackjack room and you can 구리 출장샵 play the casino table at one of the casinos with blackjack.

    BalasHapus